Milan tidak Datangkan Superstar

Dalam wacana berita sepak bola Indonesia dari kami kali ini di informasikan kepada pembaca setia kami semua bahwa Legenda AC Milan Zvonimir Boban mengkritik mantan klubnya yang tidak mendatangkan superstar terhadap bursa transfer musim panas lalu. Kini Boban, ini akan berdampak terhadap kesempatan Milan untuk menjuarai Serie A. Rossoneri royal menghabiskan lebih dari 200 juta euro untuk mendatangkan 11 pemain baru terhadap mercato lalu. Usai Boban yang mengevaluasi bahwa Diavollo Rosso tetap memiliki kesempatan kecil untuk merebut scudetto.

"Karena scudetto tetap Juventus. Dia Milan sudah menyita banyak pemain bagus, tapi tidak tersedia superstar. Melainkan akan gampang menang dengan semacam itu banyak pemain baru. Usai, aku menghendaki aku salah," kata Boban, dikutip dari Football Italia, Selasa (19/9). Milan sebelumnya sempat familiar terhadap era 90-an dengan pelatih Arrigo Sacchi. Iblis Merah berhasil menempuh dua Piala Champions terhadap 1988/1989, 1989/1990, satu scudetto 1987/1988, dua Internasional Cup 1989 dan 1990. Dan jangan sampai lupa juga sobat football online indonesia untuk mengikuti wacana kami lainnya, tentunya seputar sepak bola online Indonesia.

Kesuksesan ini dlanjutkan oleh pelatih Fabio Capello. "Milan merupakan tim paling bagus yang dulu aku mainkan, tersedia tiga pesepak bola Belanda, Ruud Gullit, Frank Rijkaard, dan Marco Van Basten. Ada juga Jean Pierre Papin, Dejan Savicevic, dan Boban. Sementara dua orang Italia paling bagus di era itu, Franco Baresi dan Paolo Maldin," kata Boban. Nama Boban dulu jadi percakapan hangat di seluruh dunia saat melakukan aksi menendang polisi di dalam pertandingan Dinamo Zagreb melawan Red Star Belgrade, kala terjadi perkelahian di tribun.

Kapten Dinamo Zagreb ini yang memperkuat Zagreb terhadap 1985-1991 mengaku melakukan perihal hal yang demikian sebagai sinyal melawan penindasan. "Padahal merupakan sinyal untuk kebebasan dan melawan penindasan. Selama bertahun-tahun kami ditindas dan saat aku memandang mereka menghantam si kecil muda berkali-kali, aku tidak bisa diam. Sebelumnya aku tidak dulu terlibat perkelahian," kata dia.